Senin, 06 April 2009

SLOKA VEDA TENTANG ETOS KERJA, ETIKA DAN MORAL

Sloka Veda

Tentang Nilai Moral / Etika dan Budaya Kerja

  1. Yajurveda XL.2

Kurvan eveha karmânņi

Jijīviset satam samah

Evam tvayi nanyatheto-asti

Na karma lipyate nare.

Orang hendaknya suka hidup di dunia ini dengan kerja keras selama seratus tahun. Tidak ada cara yang lain bagi keselamatan seseorang. Suatu tindakan yang tidak mementingkan diri sendiri dan tidak memihak, menjauhkan pelaku dari keterikatan.

  1. Atharvaveda XX.18.3

Icchanti devah sunvantam

Na svapnaya sprhayanti.

Yanti pramadam atandrah.

Para dewa menyukai orang – orang yang bekerja keras. Para Dewa tidak menyukai orang – orang yang gampang – gampangan dan bermalas – malas. Orang – orang yang selalu waspada mencapai kebahagiaan yang agung.

  1. Rgveda X.53.8

Asmanvati riyate sam rabhadhvam

Uttisthata pra tarata sakhayah.

Atra jahama ye asan asevah

Sivan vayam uttaremabhi vajan.

Ya para sahabat, dunia yang penuh dosa dan kesedihan sedang lewat bagaikan sebuah sungai, alirannya yang dihalangi oleh batu-batu besar yang berat. Tekunlah, bangkit dan seberangilah, tinggalkanlah pengikut yang tak berbudi. Seberangilah sungai kehidupan itu untuk pencapaian kesejahteraan dan kemakmuran.

  1. Rg Veda I.411.6

Sa ratnam martyo vasu

Visvam tokam uta tmana

Accha gacchati-asthrta

Orang yang tidak kenal lelah memperoleh permata-permata, segala macam kekayaan dan anak cucu berkat ketekunannya.

  1. Atharvaveda X. 53. 8

Krtam me daksine haste

Jayo me savya ahitah

Gojid bhuyasam asyajid

Dhanamjayo hiranyajit

Ketekunan semoga ada di tangan kanan dan kejayaan ada di tangan kiri. Semoga kami mendapatkan sapi-betina, kuda, kekayaan dan emas.

  1. Rgveda X 42. 10

Gobhis tarkma-amatim durevam

Yavena ksudham puruhuta visvam

Vayam rajabhih prathama dhanani-

Asmakev janena jayema

Ya, Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang Widhi, semoga kami menyeberangi kemiskinan yang tidak bisa itu dengan memperoleh sapi-sapi betina itu. Semoga kami mengatasi rasa lapar kami dengan memilikki makanan padi-padian seperti gandum, semoga kami memperoleh kekayaan dari para raja dan mencapai keberhasilan dengan usaha-usaha kami.

  1. Rgveda X. 117.7

Krsan it phala asitam krnoti

Yan adhvanam apa vrnkte caritraih

Vadan brahma vadato vaniyan

Prnan apir aprnantam abhi syat

Sebuah mata bajak yang membajak menghasikan padi-padian, seorang laki-laki yang berjalan menteberangi jalanan. Seorang laki-laki yang terpelajar menyanyikan mantra-mantra Veda, adalah lebih unggul daripada seorang yang tetap diam. Orang yang dermawan melebihi orang yang tidak menolong temannya.

  1. Rg veda VII.32.9

Ma sredhata somino daksata mahe

Krnudhvam raya atuje

Taranir ij jayati kseti pusyati

Na devasah kavatnave

Wahai orang-orang yang berpikiran mulia, janganlah tersesat, janganlah tersesat. Tekunlah dan dengan tekad yang keras untuk mencapai tujuan-tujuan yang tinggi. Bekerjalah dengan tekun untuk memperoleh kekayaan. Orang yang bersemangat (tekun sekali) berhasil, hidup berbahagia dan menikmati kemakmuran. Para dewa tidak pernah menolong orang yang bermalas-malas.

  1. Rgveda X. 91.3

Sudakso daksaih kratunasi

Sukratur agne kavih kavyenasi visvavit

Vasur vasunam ksayasi tvam eka id

Dvaya ca yani prthivi ca pusyatah

Sang Hyang Agni (Tuhan Yang Mahaua Esa), Engkau berdaya guna dengan perbuatan-perbuatan yang berbudi luhur, Engkau bersemangat dengan kegiatan-Mu. Engkau seorang bagi penerima wahyu Veda. Engkau adalah yang maha mengetahui, Engkau adalah pendukung lima unsur yang agung (Panca Maha Bhuta). Engkau adalah satu-satunya penguasa atas semua benda, yang terpelihara oleh langit (sorga) dan bumi (dunia)

  1. Rgveda IV. 33. 11

Na rte srantasya sakhyaya devah

Para Dewa menolong orang yang tidak dilelahkan oleh kerja keras yang berat.

  1. Rgveda X.60.12

Ayam me hasto bhagavan

Ayam me bhagavattarah

Semoga tangan kananku beruntung dan tangan kiriku yang lebih beruntung.

  1. Rgveda.4.12

Atandraso avrka asramisthah

Ya Sang Hyang Agni (Tuhan Yang Maha Esa), hanya orang yang giat, tulus hati dan tidak kenal lelah, berhasil dalam kehidupan.

  1. Rgveda. IV.25.6

Nasusver apir na sakha na jamih

Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang Widhi, bukanlah sahabat, kerabat atau sanak saudara dari orang yang malas.

  1. Canakya Nitisastra VII.2.

Dhana-dhanya prayogesu vidya saygrahanenu ca,

Ahare vyahara ca tyakta lajjaa sukhi bhavet

Dalam urusan mencari beras dan dalam urusan keuangan, dalam hal menuntut ilmu, dalam hal menikmati makanan dan dalam hal berdagang, orang hendaknya meninggalkan rasa malu. Orang tersebut akan memperoleh kebahagiaan.

  1. Sarasamuccaya 261

Dharmenarthah samaharyo

Dharmalabdham triad dhanam,

Kartavyam dharma paramam

Manavena prayatnatah

Dengan cara berusaha memperoleh sesuatu hendaklah berdasarkan dharma. Dana yang diperoleh karena usaha, hendaklah dibagi tiga, guna melaksanakan (biaya) mencapai yang tga itu; perhatikanlah itu baik-baik.

  1. Bhagavadgita II. 47

Karmany ewadhikaraste

Ma phalsesu kadacana,

Ma karma-phala-hetur bhur

Mate sango `stw akarmani

Tugasmu hanya berbuat dan jangan sekali-sekali mengharap akan hasil; jangan sekali-kali hasil yang menjadi motifmu ataupun sama sekali terikat dengan tanpa kegiatan.

  1. Bhagavadgita II. 48

Yoga-sthah kuru karmany

Sangam tyaktwa dhananjaya,

Siddhi-asiddhyoh samo

Bhutwa samatwam yoga ucyate.

Mantapkanlah dalam yoga dan lakukanlah kegiatanmu, wahai Dananjaya (Arjuna), lepaskanlah keterikatan dan tetap teguh baik dalam keberhasilan maupun kegagalan, karena ketenangan pikiran itu disebut sebagai yoga.

  1. Bhagavadgita II. 49

Durena hy awaram karma

Buddhi-yogad dhananjaya,

Budhau saranam anwiccha

Krpanah Phala-hetawah

Sungguh sangat rendah derajat mereka yang hanya bekerja tanpa pendisiplinan kecerdasan (budhiyoga) wahai Dananjaya (Arjuna); berlindunglah pada kecedasan, kasihan mereka yang mengharapkan hasil dari kegiatan.

  1. Bhagavadgita II.50

Buddhi-yukto jahatiha

Ubhe sukrta-duskrte,

Tasmad yogaya yujyaswa

Yogah karmasu kausalam

Orang yang telah mempersatukan kecerdasannya dengan yang bersifat Ilahi, bahkan telah melepaskan yang baik maupun yang buruk. Karenanya, usahakanlah untuk melakukan yoga, sebab yoga merupakan ketrampilan dalam kegiatan kerja.

  1. Bhagavadgita XVIII. 5

Yajna-dana-tapah-karma

Na tyajyam karyam ewa tat,

Yajno danam tapas caiwa

Pawanani manisinam.

Kegiatan Yajna, dana, dan tapah jangan ditinggalkan tetapi harus dilaksanakan, karena kegiatan itu memurnikan orang-orang bijaksana.

  1. Bhagavadgita XVIII. 6

Etany api tu karmani

Sangam tyaktwa phalani ca,

Kartawyani me pharta

Niscitam matam uttamam

Tetapi kegiatan kerja inipun hendaknya dilaksanakan dengan melepaskan keterikatan dan keinginan pada hasilnya. Wahai Partha (Arjuna), hal ini merupakan keputusan-Ku yang terakhir.

  1. Bhagavadgita XVIII. 7

Niyatasya tu sannyasah

Karmano Nopapadyate,

Mohat tasya parityagas

Tamasah parikirtitah

Sesungguhnya melepaskan kewajiban yang harus dilakukan adalah tidak benar. Meninggalkan kewajiban karena kebodohan dinyatakan sebagai Tamasa.

  1. Bhagavadgita XVIII. 23

Niyatam sanga-rahitam

Araga-dwesatah krtam

Aphala-prepsuna karma

Yat tat sattvikam ucyate

Suatu kegiatan yang bersifat wajib, yang dilaksanakan tanpa keterikatan, tanpa kebencian oleh orang yang tak mengharapkan hasil, itu dikatakan sebagai sattvika.

  1. Bhagavadgita XVIII. 24

Yat tu kamepsuna karma

Sahankarena wa punah,

Kriyate bahulayasam

Tad rajasam udahrtam

Tetapi kegiatan kerja yang dilakukan dengan usaha keras oleh seseorang yang mencari pemenuhan keinginannya atau yang didorong oleh keakuan, dikatakan sebagi rajasa.

  1. Bhagavadgita XVIII. 25

Anubhandam ksayam himsam

Anapeksya ca paurusam,

Mohad arabhyate karma

yat tat tamasam ucyate

Kegiatan yang kerja yang dilakukan karena kebodohan, tanpa memperdulikan akibat atau kerugian dan melukai, serta tanpa memandang kemampuannya, kegiatan dikatakan bersifat tamasika.

  1. Bhagavadgita XVIII.42

Samo damas tapah saucam

Ksantir arjawam ewa ca,

Jnanam wijnanam astikyam

Brahma-karma swabhawa-jam

Ketenangan, pengendalian diri, tapah, kemurnian, kesabaran, kejujuran, kebijaksanaan, pengetahuan, dan keyakinan dalam agama, semuanya ini merupakan kewajiban dari para Brahmana, yang berasal dari sifatnya sendiri.

  1. Bhagavadgita XVIII.43

Sauryam tejo dhrtir daksyam

Yuddhe ca`py apalayanam,

Danam iswara-bhawasca

Ksatram karma swabhawa-jam

Sifat kepahlawanan, pemberani, mantap, kemahiran, pantang mundur walaupun dalam pertempuran, kedermawanan dan kepemimpinan, semua itu merupakan kewajiban dari golongan Ksatria, yang berasal dari sifatnya sendiri.

  1. Bhagavadgita XVIII.45

Sve-sve karmany abhiratah

Samsiddhim labhate narah

Svakarmaniratah siddhim

yatha vindati tac chrnu

Dengan mengabdikan kewajibannya sendiri manusia mencapai kesempurnaan. Bagaimana seseorang yang mengabdikan pada kewajibannya sendiri mencapai kesempurnaan, dengarkanlah ini:

  1. Bhagavadgita XVIII.47

Sreyan sva-dharmo vigunah

Para-dharmat svanusthitat

Svabhaya-niyatam karma

Kurvan napnoti kilbisam

Lebih baik dharmanya sendiri walaupun tidak sempurna melakukannya daripada dharna orang lain walaupun sempurna pelaksanaanya; karena orang tidak akan melakukan dosa bila melakukan dharmanya sendiri yang ditentukan oleh sifatnya.

1 komentar: